Benteng Patua sebagai benteng tempat pemantauan musuh sekaligus benteng
tempat penanaman berbagai ilmu sihir guna menghalangi pandangan musuh
melihat pulau Oroho ternyata terdapat juga di pulau Oroho bagian barat.
Benteng ini tidak begitu besar hanya berukuran sekitar 3,00 x 3,00 m2
dan tinggi 1,50 meter dengan didalamnya terdapat 2 buah lubang
pengintaian dan 1 buah pintu yang tututpnya terbuat dari batu datar
setinggi 1,20 m. Benteng pa,tua ini dibangun bersamaan dengan adanya
resetlement permukiman di pulau oroho ini yang diperkirakan terdapat 10
buah dusun atau kampung yang bekas-bekasnya masih bisa dijumpai di
lapangan saat ini. Diantara 10 buah dusun atau perkampungan tua di pulau
oroho ini ada yang bernama One Mabasa (tepi pantai miliknya orang
besar) dan Gua Mabasa (Gua tempat tinggalnya orang besar).
Benteng Pa,tua
Pulau Oroho
Benteng ini diperkirakan telah berusia ratusan tahun atau tepatnya
dibangun pada Abad ke XI oleh prajurit Putri Khan yang saat ini tengah
berkuasa di gunung Ba,ana Meja Kamaru pulau Buton. Di tengah-tengah
pulau Oroho ini di zaman dahulu kala sebelum masyarakatnya berhijrah ke
Liya telah ada perkampungan yang ditinggali oleh orang-orang sakti dan
para hulubalang bajak laut. Masyarakat di pulau Oroho pada Abad ke XI
lalu terdiri dari berbagai ethnis dari kumpulan para bajak laut mulai
dari Filiphines, Irian, Nusa tenggara, Selayar, Maluku dan Tibet-Mongol
dan para Resi atau Raja dai berbagai wilayah kerajaan di nusantara yang
sengaja datang bersembunyi ketika di cari oleh tentara Mongol.****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar