Kuni Cra Liya o Wangi-Wangi

Kuni Cra Liya o Wangi-Wangi
Pohon Melai

Rabu, 26 Oktober 2011

PULAU SUMANGA BERPOTENSI LOKUS WISATA PANTAI DAN BAWAH LAUT KEPULAUAN WANGI-WANGI

OLEH : ALI HABIU



Latar Depan Pulau Sumangan





Berdasarkan data-data hasil survey sementara (desk study) dapat disimpulkan bahwa Pulau Sumanga miliknya ulayat Adat Sara Liya berpotensi sebagai lokus obyek wisata pantai dan wisata bawah laut. Hal ini didasarkan bahwa hampir sebagian besar pulau ini dikelilingi oleh eksistensi pantai pasir putih dengan keadaan water level see pada saat pasang maksimum pada kisaran rata-rata minus 0,30 cm sampai minus 0,50 cm dengan range bentangan 20 meter sampai 30 meter. Sedangkan pada waktu air laut surut kondisi pantai pulau ini nampak hamparan memutih yang terdiri dari material pasir laut sejauh kurang lebih 50 meter. Pantai pulau Sumanga memiliki eksisting kelaindaian kisaran antara 5 % sampai 15 %. Pada bagian barat laut terdapat dataran rendah atau sering masyarakat setempat menamakan Honto dengan ketingggian rata-rata 0,50 meter dari muka air laut maksimum dengan hamparan seluar 200 m x 70 m. Honto ini dapat digunakan sebagai sarana inprastruktur fasilitas obyek wisata seperti bungalaw, kottega, resort dan lain sebagainya. 

Dibagian belakang Honto ini dikelilingi oleh land dengan struktur batuan gamping dengan peil ketinggian rata-rata 2,00 m di atas permukaan laut. Disamping itu, untuk pemanfaatan obyek wisata bawah laut atau penyelaman dapat digunakan sekeliling tepian pantai pulau Sumanga ini utamanya pada bagian timur laut terdapat palung laut dengan kedalaman antara 20 meter sampai dengan 200 meter. Pada palung laut tersebut terdapat potensi terumbu karang, biota laut dan lainnya yang masih dalam keadaan utuh belum dirusak oleh tangan-tangan manusia.




Lembaga Forum Komunikasi KabaLI pusat akan memperjuangkan kepada pemerintah agar Pulau Sumanga ini dapat dijadikan obyek wisata alternatif selain pulau Hoga sehingga masyarakat Liya yang hidup disekitar pulau Sumanga ini sekaligus dapat mengais hasil-hasilnya dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat Liya pada umumnya. Oleh karena itu, mulai saat ini duiharapkan seluruh kekuatan sosial masyarakat Liya melalui Lembaga Forum Komunikasi KabaLi Cabang Wakatobi kerja sama dengan Lembaga Adat Kadie Liya untuk secara bersama-sama mengawal dan menjaga eksistensi Pulau Sumanga ini dari adanya intervensi politik kekuasaan oleh para pejabat pemerintah daerah Wakatobi untuk menguasai baik secara langsung maupun tidak langsung atas aset Pulau Sumanga ini sebagai salah satu milik ulayat adat Sara Liya untuk diadakan perlawanan baik secara fisik maupun secata hukum demi tegaknya hukum adat di wilayah Liya besar****

Tidak ada komentar: